Menakertrans dan BNP2TKI Telah Gagal

Posted on Sabtu, 01 Januari 2011 and filed under . You can follow any responses to this entry through theRSS 2.0 . You can leave a response or trackback to this entry from your site

Jakarta, Dinamika Buruh –Sungguh sesuatu yang sangat ironis, Tenaga Kerja Indonesia yang dielu-elukan sebagai pahlawan devisa Negara oleh pemerintah, justru mengalami problematika yang luar biasa, yang dalam banyak sisi menyisakan kepedihan dan kenestapaan yang menyinggung harga diri bangsa. Hampir tiap hari dijumpai penderitaan TKI Indonesia terutama yang berjenis kelamin perempuan menjadi korban kekerasan bahkan pembunuhan seperti yang dialami Sumiyati dan Kikim Komalasari.


Hasil Survey yang dilakukan Indonesia Strategic Solution (ISS) seperti dikirim ke DB, dengan sampel size 500 TKI yang pulang dari luar negeri memperlihatkan dengan telanjang tentang kegagalan Negara dalam hal ini Kemennakertrans dan BNP2TKI melakukan pengelolaan pengiriman TKI ke luar negeri, dari hulu ke hilir. 

Hasil survey memperlihatkan bahwa tahapan yang paling krusial, yaitu rekrumen, pemerintah nyaris tak berperan sama sekali. Hampir seluruh proses, dari mendatangi, memberi informasi, memotivasi, seluruhnya (90%) dilakukan oleh PJTKI. Maka wajar apabila dalam perekrutan TKI di desa berlaku hukum pasar bebas, dimana Negara tidak hadir untuk melakukan sosialisasi, apalagi mendampingi. Pemerintah cenderung membiarkan proses rekrutmen ini. Artinya tugas BNP2TKI untuk melakukan sosialisasi dapat dikatakan telah gagal. 

Dan konsekuensinya wajar bila sebagian besar (60%) TKI tidak mengenal kelembagaan dengan baik tentang BNP2TKI. Celakanya mayoritas TKI yang berangkat keluar negeri adalah mereka yang berjenis kelamin perempuan, dengan tujuan untuk membantu ekonomi keluarga akibat terjadinya kemiskinan struktural dan involusi lahan di desa. Dengan demikian, TKI yang pergi keluar negeri memiliki tingkat kerentanan terhadap berbagai pelanggaran, pemerkosaan maupun trafficking.

TKI dengan pendidikan rendah sebagian besar bekerja di Arab Saudi, Hongkong, Taiwan, dan Malaysia. Khusus di Negara Arab, kultur perbu-dakan masih menjadi mainset, sehingga kekejaman dan kekerasan, perkosaan sering-kali tak terhindarkan. Sementara di Negara Malaysia mereka merasa memiliki sentiment superioritas, dan cenderung tidak menghargai warganegara kita/TKI.

Identifikasi persoalan-persoalan yang ditemukan Indonesia Strategik Solution (ISS) dalam survey yang dilakukan, menjadi dasar bagi untuk mencari jalan keluar  memperkuat perlindungan TKI kita di luar negeri. (db002)

0 Responses for “ Menakertrans dan BNP2TKI Telah Gagal”

Leave a Reply

Recently Commented

Recent Entries

Photo Gallery