Pagelaran Seni Sunda Peduli Mentawai, Merapi dan Wasior

Posted on Sabtu, 01 Januari 2011 and filed under . You can follow any responses to this entry through theRSS 2.0 . You can leave a response or trackback to this entry from your site


Sumedang, Dinamika Buruh –Wisata Alam Pangjugjugan yang berada di kawasan Pamulihan, telah benar-benar menjadi tujuan wisata  yang sangat memukau. Untuk yang pertama kalinya di tempat ini di gelar pagelaran seni sunda, ethnic for charity. Acara ini merupakan suatu wujud kepedulian dari seniman dan pecinta seni terhadap nasib korban bencana alam Mentawai, Merapi dan Wasior. Pagelaran seni sunda ini diselenggarakan untuk menggalang dana untuk para korban tersebut. Seorang pecinta lingkungan, H. Djadjat, yang sudah lama menata Pamulihan menjadi Wisata Alam Pangjugjugan sangat berperan dalam terselenggaranya acara ini, karena dia salah satu tokoh yang telah mendanai pagelaran tersebut.

Materi pagelarannya menampilkan upacara adat (Himaka STSI Bandung), tari merak (Kabayan-Polban), angklung (sadaya Unikom), calung (pppSWS-IT Telkom), jaipongan (Lises Unpad), kacapi suling (LSS-ITB), longser (Citra Resmi Unwim), musik kontemporer (Garrida STKS), tarawangsa (Gilang Kancana Bandung), dan celem-pungan kesenian asli dari Pamulihan sendiri. Selain pagelaran seni, ditampilkan juga pameran makanan khas Cilembu diantaranya peuyeum hanjeli, dodol ubi Cilembu, dodol nanas campur pepaya, puding ubi, dan jenis lainnya.

Ditemui DB di sela-sela acara camat Pamulihan, Bambang Irianto, menuturkan terselenggranya pagelaran seni sunda tersebut merupakan bentuk sinergitas dari pengusaha, masyarakat dan pemerintah. Hal ini menjadi suatu kebanggaan buat dirinya sebagai camat karena event ini merupakan event yang pertama diseleng-garakan di Sumedang, tentunya sangat membantu kecamatan Pamulihan untuk lebih mempromosikan diri sebagai salah satu kawasan wisata yang mempunyai nilai jual untuk dikunjungi. Di kab. Sumedang, kec. Pamulihan merupakan kecamatan baru. Walau demikian Wisata Alam Pangjugjugan tidak kalah mempesonanya dibandingkan dengan obyek wisata lain yang ada di Sumedang. 

H. Djadjat didampingi para panitia, ketua Niknik Dewi Pramanik, sutradara pertunjukan Ogi Maman Wijaya, humas Deden S. Rachmat, menuturkan bahwa Wisata Alam Pangjugjugan yang sudah sejak lama ditata oleh H. Djadjat bisa mejadi tempat wisata sebagai solusi untuk para wisatawan yang sangat jenuh dengan situasi kota yang panas. Wisata alam pangjugjugan memiliki daya tarik karena di dalamnya ada hutan buatan yang ditanami pohon pinus, juga hutan yang masih alami belum terjamah dimana di dalamnya ada 4 jenis pohon khas Jawa Barat yang sudah berumur ratusan tahun diantaranya jenis puspa, saninten, jamuju dan kasamala. Selain itu di sini juga ditanami buah-buahan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Di kawasan ini juga terdapat wisata air dengan beberapa buah perahu, ada tempat bermain anak, perkebunan dan pertanian, dan dilengkapi dengan villa untuk para tamu yang akan menginap. Dengan dijadikan Wisata Alam Pangjujgjugan, tempat terselenggaranya pagelaran seni sunda ini diharapkan mampu untuk menjadikan Pamulihan sebagai daerah wisata yang tentunya agenda ini menjadi ikon Sumedang dalam mendukung Sumedang Puseur Budaya Sunda.

0 Responses for “ Pagelaran Seni Sunda Peduli Mentawai, Merapi dan Wasior”

Leave a Reply

Recently Commented

Recent Entries

Photo Gallery